KEGUNAAN TES DAN PENGUKURAN DALAM PENDIDIKAN JASMANI
Kegunaan Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani
1. Menentukan Status Peserta Didik
Di dalam pendidikan yang harus diperhatikan adalah perkembangan anak, maka seharusnyalah para pembina olahraga mengetahui sampai dimana perkembangan itu terjadi, bagaimana kemajuannya dari waktu ke waktu. Untuk itu harus diadakan pengukuran agar diketahui status pada suatu saat ataupun dari saat ke saat. Dengan mengetahui tingkat kemajuannya, merupakan bahan yang penting bagi pembina untuk menciptakan metode mengajar dan sebagainya. Pembinaan nilai keolahragaan yang diberikan oleh guru hendaknya jangan bersifat subjektif, sebab itu tidak sesuai dengan pandangan pada waktu sekarang. Pemberian nilai dalam keolahragaan dapat berdasarkan pencapaian standard minimal yang berlaku sebagai umur atau tingkatan, dan kenaikkan prestasi dari satu tingkat ke tingkat yang lain ditentukan oleh ketangkasan anak dalam mencapai standard minimal ini. Dengan sendirinya skala yang dipergunakan sebagai standard ini akan berguna dan merupakan bukti pencapaian yang obyektif.
2. Klasifikasi Peserta Didik dalam Pendidikan Jasmani
Disekolah, klasifikasi keolahragaan biasanya dilakukan berdasarkan tingkat kelas, bukan berdasarkan keterampilan atau kemampuan anak. Kalau dipandang dari sudut kematangan jasmaniahnya ataupun ketangkasannya mereka itu akan berbeda. Oleh sebab itu pengelompokkan hendaknya mendasarkan kemampuan umum dan ketangkasannya, dan diatur sesuai dengan kemajuan dalam pelajarannya. Latihan-latihan seringkali mendasarkan diri pada kecakapan umum dari kelas tersebut. Dipandang dari sudut kebutuhan si anak, hal ini tidak dapat memberikan rangsangan yang cukup bagi anak-anak yang lebih pandai atau lebih tangkas, Oleh karena itu harus diusahakan pemisahan dari anak-anak pandai/tangkas dan yang kurang pandai/tangkas dalam pelaksanaan tugas-tugas. Adalah merupakan hal yang ganjil apabila didalam pertandingan regu yang kuat dihadapkan regu yang tidak kuat, apa lagi kalau perbedannya sangat menyolok. Untuk pengelompokkan yang homogen baik terhadap laki-laki maupun wanita biasanya mendasarkan diri akan faktor-faktor umur, tinggi dan berat badan. Dengan mengelompokkan yang baik akan melancarkan jaiannya pelajaran dan lebih berhasil di dalam mencapai tujuan.
3. Diagnosa dan Bimbingan Dalam Pendidikan Jasmani
Birnbingan dimaksudkan supaya setiap anak memperoleh jalan didaiarr, menghadapi kesukaran-kesukaran yang dialami, bimbingan mengharuskan adanya evaluasi tentang kapasitas dan kemampuan anak, Sehingga proses pengajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak. Kebutuhan Yang diperlukan dalam bidang keolahragaan bagi anakanak merupakan unsur penting. Tetapi untuk mengetahui kebutuhan itu adalah sangat sukar bagi guru. Di Sekolah-sekolah Dasar, sekolah lanjutan dan di perguruan tinggi, dimana para guru menghadapi anakanak dalam jumlah yang besar, tes diagnosa merupakan tugas yang penting, disamping memerlukan banyak pemikiran, waktu dan peren canaan Yang baik. Dari hasil tes akan diperoleh keterangan atau data data yang diperlukan tentang seseorang anak. Kebutuhan-kebutuhan aktifitas tidak dapat dipenuhi dengan hanya melakukan pengukuran yang sederhana saja. Sebab harus disadari, bahwa ketangkasan jasmani seperti halnya kemampuan mental merupakan hal yang sangat kompleks. Dalam tes diagnosa dengan dikemukakannya kelemahan kelemahan dan kebaikan-kebaikan, harus diikuti dengan suatu program yang tertentu untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Dengan kata lain, program ini harus mendasarkan diri akan kebutuhan si anak. Dalam tahun-tahun belakangan ini telah ada bantuan penting dalam lapangan keolahragaan, ialah cara-cara untuk meramalkan atau mempredik status umum pada waktu itu dan kemungkinan-kemungkinan perkembangannya. Beberapa penyelidikan sedang dilakukan untuk membuat tes yang dapat meramalkan sampai di mana atau berapa jauh seorang atlet itu dapat berhasil dalam cabang-cabang olahraga tertentu. Sehingga apabila tes tersebut berhasil, akan berguna dalam membimbing anak baik laki-laki maupun wanita dalam memilih jenis olahraga yang tepat. Dengan demikian dapat diharapkan men capai prestasi tinggi asalkan lain-lain faktor dipenuhi sebagaimana mestinya.
4. Motivasi dalam Pendidikan Jasmani
Achievement score/ hasil dalam keolahragaan dapat menjadi perangsang bagi anak. Ini merupakan pengukuran obyektifyang dapat dipakai menentukan tingkat kecakapan anak pada waktu itu dan tidak berdasarkan pandangan subjektif dari para guru. Seperti kita maklumi, bahwa setiap anak senang mengetahui statusnya pada waktu itu, dan ini dapat merangsang dirinya untuk berlatih lebih giat. Mereka juga mengetahui dimana kedudukannya dibandingkan dengan anak lain, Hal ini tidak terbatas pada perorangan saja, tetapi dapat juga pada regu. Suatu regu ingin bersaing dengan regu lain. Semangat bertanding menimbulkan nilai-nilai objektif dan merupakan rangsangan yang baik bagi kemajuan si anak.
5. Perbaikan Mengajar dalam Pendidikan Jasmani
Testing dan evaluasi adalah suatu bagian dari pengajaran mempunyai tempat yang tepat dalam program keolahragaan. Tidak seharusnya dalam melakukan tes sebagai pengganti pembelajaran saja. Tes harus ditempatkan pada bagian yang sudah dirancang pada tujuan pembelajaran sebelumnya, sehingga nilai-nilai dari tes tersebut dapat dipakai sesuai dengan tujuan dari bahan pembelajaran yang disajikan. Jikalau para guru dapat menetapkan faktor ini, testing dan hasilnya sebagai alat pengajaran dapat berfungsi, dapat melengkapi dan memajukan pencapaian pembelajaran, sehingga ini merupakan metode mengajar yang dapat diterima. Praktek-praktek ketangkasan yang dilakukan pada waktu tes ataupun pertayaan mengenai pengetahuan yang dikeluarkanAvaktu tes tertulis merupakan proses belajar, ini menambah pengertian anak pada tingkatan yang lebih baik dan merupakan rangsang untuk perbaikan selanjutnya.
6. Menilai Guru, Metode dan Bahan dalam Pendidikan Jasmani
Dalam setiap pendidikan kerapkali adanya keharusan untuk menilai efisiensi para guru, metode dan bahan yang diberikan. Kriteria pertama dalam menilai berhasilnya pengajaran ialah efektif atau pengaruh terhadap pertumbuhan anak-anak. Pengukuran dapat merupakan suatu bantuan yang berni!ai seperti halnya survei, asalkan cara pengukurannya baik. Apabila tes-tes achievement dipakai sebagai dasar untuk mendapatkan kemajuan anak dalam berbagai sekolah, para guru dan pelaksana tes harus betul-betul menyesuaikan semua faktor luar yang mungkin berpengaruh besar terhadap kemajuan anak-anak, Dalarn mencoba membandingkan effesiensi pengajaran dengan tidak menyesuaikan faktor-faktor luar tidaklah benar.
Referensi:
- Depdiknas. (2008). Assessment Berbasis Kelas. Jakarta: Pusat Penelitian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan.
- Diretorat Pendidikan dasar dan Menengah Mendiknas, Evaluasi Pendidikan Jasmani, 2001.
- Widiastuti. (2011). Tes dan pengukuran olahraga. Jakarta: PT Bumi Timur Jaya
Best Merit Casino Online | Online Gaming for Real Money
BalasHapusIt's not 메리트 카지노 just about online gaming but also casino 우리 카지노 본사 games and sports betting. This is where the 메리트 카지노 real money games come 더킹카지노 조작 in. At 라이브스코어 this casino, you can
artikelnya mendidik bang, keren
BalasHapus