Atletik: Lari Jarak Pendek
Atletik
Atletik merupakan kegiatan fisik atau jasmani yang terdiri dari gerakan-gerakan dasar yang dinamis dan harmonis, yaitu, jalan, lari, lompat, dan lempar. Di samping itu, atletik juga bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan biomotorik, misalnya, kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan sebagainya. Dan, kegiatan atletik ini juga dimanfaatkan sebagai sarana penelitian bagi para ilmuwan di bidang keolahragaan.
Atletik dikatakan sebagai ibu dari segala cabang olahraga karena mengandung berbagai unsur gerakan sehari-hari. Pada zaman primitif sangat penting artinya untuk mencari nafkah dan mempertahankan hidup. Mereka hidup dengan berburu binatang liar, diperlukan ketangkasan, kecepatan dan kekuatan. Pandangan hidup pada zaman itu adalah yang kuat, yang berkuasa sehingga untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan diri mereka harus berlatih jasmani. Pada zaman Yunani dan Romawi kuno telah terlihat arah latihan jasmani. Istilah atletik ini juga bisa dijumpai dalam berbagai bahasa antara lain dalam bahasa Inggris Athletic, dalam bahasa Perancis Ateletique, dalam bahasa Belkalian Atletik, dalam bahasa Jerman Athletik.
Lari adalah frekuensi langkah yang dipercepat sehingga pada waktu berlari ada kecendrungan badan melayang, yang artinya pada kedua kaki tidak menyentuh tanah sekurang-kurangnya satu kaki tetap menyentuh tanah. Lari merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak digemari orang. Dalam berlari yang dibutuhkan adalah kekuatan dan kecepatan. Ada bermacam-macam nomor lari. Salah satunya adalah lari atletik. Nah, ternyata lari atletik juga dibagi menjadi bermacam-macam nomor lari dalam atletik. diantaranya adalah lari jarak pendek, lari jarak menengah, lari jarak jauh dan lari sambung. Pada pembahasan modul kali ini kalian akan belajar tentang nomor lari. Untuk itu pelajari dan lakukan latihan tentang nomor lari ini agar kalian kelak menjadi pelari yang handal.
Perlu kalian pahami bahwa nomor lari merupakan salah satu jenis olahraga yang memiliki banyak peminat yang tersebar di seluruh dunia. Berlari adalah olahraga yang murah. Cukup berbekal sepatu lari, kaus oblong, dan celana pendek atau training, kalian sudah bisa berlari ke mana saja kalian suka, seperti di jalan raya, lintasan atletik, lapangan rumput, tepi pantai, atau di daerah pegunungan sekalipun.
Nomor-nomor lari yang diperlombakan dalam cabang olahraga atletik meliputi: lari jarak pendek, lari jarak menengah, dan lari jarak jauh. Dalam artikel ini kita akan belajar tentang lari jarak pendek. Mungkin kalian sudah tidak asing lagi mendengar lari jarak pendek, alias sprint dalam bahasa Inggrisnya. Masih kurang familiar dengan kategori lari atletik yang satu ini? Olahraga ini telah menjadi salah satu cabang atletik yang sangat terkenal di dunia, termasuk di Indonesia.
Untuk mendapatkan kemenangan, seorang pelari jarak pendek membutuhkan reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, lari yang efisien dan ketepatan saat melakukan start, serta berusaha mempertahankan kecepatan dari awal hingga mencapai garis finish. Lari jarak pendek adalah perlombaan lari yang diikuti oleh peserta dimana semua peserta harus berlari menggunakan kecepatan penuh. Peserta harus sampai pada garis finish paling cepat untuk memenangkan perlombaan. Adapun sebutan bagi pelari diberi nama sprinter. Lari jarak pendek ini membutuhkan jarak dimulai dari 100 meter, 200 meter serta 400 meter. Pada dasarnya gerakkan pelari sprint sama, yang berbeda hanya terletak pada penggunaan tenaga dan nafas yang dibutuhkan. Start lari jarak pendek yakni dengan menggunakan start jongkok.
Seperti namanya, jarak lintasan yang digunakan berlari benar-benar pendek, yaitu sepanjang 100 hingga 400 meter. Dengan jarak sependek itu, terlihat mudah untuk dilakukan, bukan? Tapi nyatanya tak selalu demikian. Kalian harus benar-benar fit untuk bisa sampai ke garis finish. Postur tubuh yang baik dan benar saat berlari dapat meningkatkan kecepatan lari kalian di lintasan. Salah postur atau salah posisi bisa menambah waktu kalian berlari. Bukan hanya itu, postur tubuh sempurna bisa mengurangi risiko cidira. Nah, jika kalian ingin berlari secepat kilat bak Bolt, simak tips lari jarak pendek oleh pelatih Nick Anderson yang dikutip dari Runners World berikut:
a. Pundak dan Kepala
Jaga posisi pundak turun serta rileks. Kepala sejajar garis lurus dengan anggota tubuh di bawahnya. Jaga pundak tetap lurus dan hindari rotasi pada pundak.
b. Pinggang
Coba bayangkan bahwa badan kalian tertarik ke atas dengan seutas tali pada kepala kalian. Ini untuk membuat berat pada pinggang terasa pas. Kencangkan otot perut untuk bisa mendapatkan postur yang pas.
c. Lutut
Dorong lutut kalian ke depan dan angkat dengan tinggi. Ini akan menghasilkan kekuatan lebih dan mendorong jangkauan langkah lebih jauh.
d. Kaki
Sesaat bagian telapak kaki akan menyentuh lintasan, angkat jari kaki kalian ke arah tulang kering, hingga telapak kaki kalian ada pada posisi horizontal. Pastikan kalian mendaratkan telapak kaki kalian dengan bagian tengah dan posisinya berada di bawah tubuh, bukan beradadi depan tubuh kalian.
e. Tumit
Setelah menyentuh lantai, pastikan tumit kalian membentuk gerakan melingkar penuh hingga belakang ke arah bokong, namun tidak sampai menyentuh. Jangan langsung gerakkan tumit ke depan sebelum hampir menyentuh bokong. Ini akan membuat tolakan semakin kuat.
Ada beberapa jenis latihan yang dapat meningkatkan performa lari jarak pendek yang kalian lakukan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya yang disarankan oleh Jenny Hadfield, seorang pelatih olahraga lari dari Chicago :
Pertama, lakukan pemanasan dengan benar. Ini penting karena semakin keras kalian memaksa tubuh untuk berlari cepat, semakin besar pula risiko cidira pada otot kalian. Jalan dan berlari kecil untuk lima hingga 10 menit bisa dilakukan sebelum kalian melakukan lari jarak pendek.
Untuk pemanasan, kalian bisa berlatih dengan melakukan latihan high knees, atau gerakan mengangkat lutut kalian tinggi-tinggi secara bergantian, atau yang biasa kalian dengar dengan jalan di tempat. Selain itu, kalian bisa melakukan butt kickers. Mirip dengan gerakan jalan di tempat, namun hanya bagian lutut ke bawah yang bergerak dan tumit menyentuh bokong. Skipping atau lompat tali juga bisa dilakukan.
Karena itu lari jarak pendek atau sprint adalah jenis olahraga yang dilakukan dengan mengkalianlkan kekuatan dan kecepatan penuh sepanjang garis lintasan dari start hingga finish. Pemenang lomba ini ditentukan berdasarkan catatan waktu yang paling singkat. Untuk bisa menang, atlet lari jarak pendek (sprinter) harus memiliki reaksi yang cepat, kecepatan yang baik, teknik berlari yang efisien, ketepatan sewaktu melakukan start dan mempertahankan kecepatan dari awal hingga mencapai garis akhir.
Daftar Pustaka
- Eddy Purnomo dan Dapan. (2017). Dasar-dasar Gerak Atletik. Yogyakarta: Alfamedia.
- Agus Mukholid. (2007). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Surakarta: Yudhistira.
Posting Komentar untuk "Atletik: Lari Jarak Pendek"