Pengertian Bermain dan Permainan
Dunia anak adalah dunia bermain, sebagian besar waktunya digunakan untuk aktivitas bermain. Apakah kalian tau apa itu bermain dan permainan?
Bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Ada orang tua yang berpendapat bahwa terlalu banyak bermain akan membuat anak menjadi malas bekerja dan bodoh. Anggapan ini kurang bijaksana. Beberapa ahli psikologi mengatakan bahwa permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan jiwa anak.
Pendapat para ahli bisa kita jadikan dasar untuk memahami apa itu bermain dan permainan. Berikut ini adalah definisi bermain dan permainan menurut para ahli:
1. Huizinga
Huizinga (1955:39) bermain atau permainan merupakan suatu perbuatan atau kegiatan yang bersifat sukarela yang dilakukan dalam batas-batas ruang dan waktu tertentu yang sudah ditetapkan, menurut aturan yang telah diterima secara sukarela tetapi mengikat sepenuhnya, dengan tujuan dalam dirinya yang disertai oleh perasaan tegang dan gembira.
2. Landreth
Landreth (1960:1) mengungkapkan bahwa bermain merupakan suatu situasi di mana ego dapat berinteraksi dengan pengalaman dengan menciptakan situasi model dan juga dapat menguasai realita melalui percobaan dan perencanaan.
3. Playtherapy
Playtherapy.org menyampaikan bahwa pengertian bermain yaitu segala aktivitas fisik atau mental yang bertujuan untuk mendapatkan kesenangan atau pun hiburan dan tanpa tujuan yang pasti. Lebih lanjut dijelaskan bahwa berdasarkan penelitian bermain dapat membantu perkembangan atak anak dan pikiran anak-anak.
4. Turner dan Nartinek
Turner dan Nartinek (1992:17) menjelaskan bahwa keunikan bermain dari aktivitas permainan yaitu proses pengambilan keputusan sebelum pelaksanaan Gerakan yang diharapkan.
5. Vygotsky
Vygotsky (1969), mengatakan bahwa bermain itu merupakan sumber perkembangan anak, terutama untuk aspek berpikir. Menurut Vygotsky, anak tidak serta merta menguasai pengetahuan karena faktor kematangan, tetapi lebih karena adanya interaksi aktif dengan lingkungannya. Bermain, dalam perspektif ini, menyediakan ruang bagi anak untuk mengonstruksi pengetahuan melalui interaksi aktif dengan berbagai aspek yang terlibat, seperti peran dan fungsi. Anak adalah individu aktif, yang di dalam proses bermain melibatkan diri untuk membangun konsep-konsep yang dibutuhkan, seperti memahami bentuk benda, fungsi benda, karakteristik benda. Anak juga membangun konsep-konsep abstrak, seperti aturan-aturan, nilai-nilai tertentu, dan kultur.
6. Moritz Lazarus
Menurut Moritz Lazarus, anak bermain karena mereka memerlukan penyegaran kembali atau mengembalikan energi yang habis digunakan untuk kegiatan rutin sehari-hari. Hal ini mengandung pengertian bahwa apabila tidak bermain anak akan menderita kelesuan akibat ketiadaan penyegaran.
7. Erikson
Erikson (1963), bermain membantu anak mengembangkan rasa harga diri. Alasannya adalah karena dengan bermain anak memperoleh kemampuan untuk menguasai tubuh mereka, menguasai, dan memahami benda-benda, serta belajar keterampilan sosial. Anak bermain karena mereka berinteraksi guna belajar mengkreasikan pengetahuan. Bermain merupakan cara dan jalan anak berpikir dan menyelesaikan masalah. Anak bermain karena mereka membutuhkan pengalaman langsung dalam interaksi sosial agar mereka memperoleh dasar kehidupan sosial.
8. Dwi jawiyata
Dwi jawiyata (2013:7) berpendapat mengenai bermain, yaitu: “(a) bermain berarti bergerak sambil bersenang-senang (b) bermain berarti melakukan hal yang diingini, yang melibatkan perasaan senang maupun tegang, namun dilakukan hanya pada waktu dan tempat tertentu, sambil menyadari bahwa tindakan tersebut berbeda dengan kehidupan biasa (c) bermain berarti belajar menyesuaikan diri dengan lingkungan, menggunakan dengan benda-benda di sekitarnya, dan dilakukan bersama dengan orang-orang di sekelilingnya”.
Inilah definisi bermain dan permainan menurut para ahli, semoga bermanfaat dan menambah wawasan teman-teman.
Posting Komentar untuk "Pengertian Bermain dan Permainan"