Pengertian Tujuan Pengajaran Khusus (TPK): Fungsi Pengembangan Dan Perumusannya
TPK adalah penanda pencapaian kemampuan dasar. Pada istilah KTSP sebagai indicator pencapaian kemampuan dasar ditandai dengan perubahan perilaku yang dapat diukur mencakup pengetahuan, sikap, serta keterampilan. TPK digunakan sebagai dasar untuk menyusun evaluasi pengajaran.
Pertimbangan pada mengembangkan TPK adalah sebagai berikut.
• Tuntutan kemampuan yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan pada kemampuan dasar.
• Karakteritik mata pelajaran, murid, serta sekolah.
• Masyarakat, lingkungan/daerah, serta potensi serta kebutuhan murid.
Untuk mengembangkan pengajaran serta evaluasi, terdapat dua rumusan TPK sebagai berikut.
• Ciri pencapaian kemampuan yang dikenal dengan indikator.
• Rumusan TPK digunakan untuk menyusun kisi-kisi serta menulis soal
Fungsi Tujuan Pengajaran Khusus (TPK)
Sugiyar dkk (2009) menjelaskan bahwa penetapan TPK atau indikator merupakan hal yang sangat penting pada mencapai standar komptensi, karena TPK merupakan penjabaran dari Kemampuan Dasar atau tujuan pengajaran. Selanjutnya TPK digunakan sebagai penentu pengembangan materi pengajaran, kegiatan pengajaran, bahan ajar, serta penilaian. TPK berfungsi sebagai berikut:
- Sebagai dasar pada mengembangkan materi pengajaran. Pengembangan materi pengajaran harus sesuai dengan TPK yang dikembangkan. TPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah pada pengembangan materi pengajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata pelajaran, potensi serta kebutuhan murid, sekolah, serta lingkungan.
- Sebagai dasar pada mendesain kegiatan pengajaran Desain pengajaran harus dirancang secara efektif agar kemampuan dapat dicapai secara maksimal. Pengembangan desain pengajaran hendaknya sesuai dengan TPK yang dikembangkan, karena TPK dapat memberikan gambaran kegiatan pengajaran yang efektif untuk mencapai kemampuan . TPK yang menuntut kemampuan dominan pada aspek prosedural menunjukkan agar kegiatan pengajaran dilakukan bukan dengan strategi ekspositori melainkan dengan strategi discoveryinquiry.
- Sebagai dasar pada mengembangkan bahan ajar.
- Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru demi menunjang pencapaian kemampuan murid. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan TPK sehingga dapat meningkatkan pencapaian kemampuan secara maksimal.
- Sebagai dasar pada merancang serta melaksanakan penilaian hasil belajar. TPK menjadi pedoman pada merancang, melaksanakan, serta mengevaluasi hasil belajar. Rancangan untuk penilaian memberikan acuan pada menentukan bentuk serta jenis penilaian, serta pengembangan TPK penilaian. Pengembangan TPK penilaian harus mengacu pada TPK pencapaian yang dikembangkan sesuai dengan tuntutan kemampuan dasar.
Prosedur Pengembangan Tujuan Pengajaran Khusus (TPK)
TPK dikembangkan dengan langkah-langkah: (a) menganalisis tingkat kemampuan dengan standar kemampuan serta kemampuan dasar, (b) menganalisis karakteristik mata pelajaran, murid, serta sekolah, (c) menganalisis kebutuhan serta potensi, (d) merumuskan TPK, serta (e) mengembangkan aspek penilaian.
Menganalisis tingkat kemampuan
Menganalisis tingkat kemampuan diperlukan untuk memenuhi tuntutan minimal kemampuan yang dijadikan standar nasional. Sekolah dapat mengembangkan TPK melebihi standar minimal tersebut.
Mengingatkan bahwa tingkat kemampuan dapat dilihat melalui kata kerja operasional tingkat pengetahuan, tingkat proses, serta tingkat penerapan.
Selain tingkat kemampuan , penggunaan kata kerja menunjukan penekanan aspek yang diinginkan, mencakup sikap, pengetahuan, serta keterampilan. Pengembangan TPK harus mengakomodasi kemampuan sesuai kecenderungan yang akan digunakan. Jika aspek keterampilan lebih menonjol, maka TPK yang dirumuskan harus mencapai kemampuan keterampilan yang diinginkan. Klasifikasi kata kerja berdasarkan aspek kognitif, afektif serta psikomotorik.
Ranah kognitif Bloom juga telah direvisi oleh Anderson tahun 2009, menurut Andeson tingkat kognitif tertinggi adalah kreativitas. Hal ini dapat saja digunakan oleh para guru untuk mengetahui bagaimana merumuskan tingkat kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kreatifitas.
Pengembangan tujuan pengajaran khusus (TPK) atau indikator mempertimbangkan karakteristik mata pelajaran, murid, serta sekolah karena TPK menjadi acuan pada penilaian. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dengan mata pelajaran lainnya. Perbedaan ini menjadi pertimbangan yang penting pada mengembangkan TPK. Karakteristik mata pelajaran bahasa yang terdiri atas aspek mendengar, membaca, berbicara serta menulis sangat berbeda dengan mata pelajaran matematika yang dominan pada aspek analisis logis. Guru diharapkan melakukan kajian menpada mengenai karakteristik mata pelajaran sebagai acuan mengembangkan TPK. Karakteristik mata pelajaran dapat dikaji pada dokumen standar isi mengenai tujuan, ruang lingkup serta SK serta KD masing-masing mata pelajaran (Sugiyar dkk, 2009).
Karakteristik murid serta sekolah juga menjadi pertimbangan pada mengembangkan TPK, artinya pada menetapkan tujuan khusus pada KD yang sama bisa jadi TPK nya berbeda pada sekolah yang berbeda. Apabila pengembangan TPK diilustrasikan dengan naik kendaraan menuju suatu tempat, maka tempat yang dituju adalah KD nya, sesertagkan kendaraan adalah sekolahnya, serta murid adalah penumpangnya. Tempat yang dituju sama, yaitu Surabaya. Kendaraan yang digunakan berbeda, ada yang naik sepeda, sepeda motor, bus, mobil, atau pesawat. Ketika naik sepeda perlu terminal pemberhentian yang lebih banyak dibandingkan dengan naik mobil, serta apabila naik pesawat justru berbahaya kalau banyak terminal pemberhentian. Yang harus murid diperhatikan adalah apakah mereka mempunyai kemampuan naik sepeda, sepeda motor atau mobil. Serta masih banyak lagi yang harus diperhatikan. llustrasi tersebut menunjukkan bahwa dengan KD yang sama bisa dicapai dengan TPK yang berbeda-beda, tergantung dari kemampuan murid serta kemampuan sekolah itu sendiri.
Menganalisis kebutuhan serta potensi
Kebutuhan serta potensi murid, sekolah serta daerah harus dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan pada mengembangkan tujuan pengajaran. Penyelenggaraan Pendidikan seharusnya dapat melayani kebutuhan murid, lingkungan, serta mengembangkan potensi murid secara optimal. Murid mendapatkan pendidikan yang sesuai dengan potensi serta kecepatan belajarnya, termasuk tingkat potensi yang diraihnya.
Tujuan pengajaran juga harus dikembangkan guna mendorong peningkatan mutu sekolah di masa yang akan datang, sehingga diperlukan informasi hasil analisis potensi sekolahyang berguna untuk mengembangkan kurikulum melalui pengembangan TPK.
Merumuskan Tujuan Pengajaran Khusus (TPK)
Pada merumuskan TPK perlu diperhatikan beberapa ketentuan sebagai berikut:
- Setiap KD dikembangkan sekurang-kurangnya menjadi tiga TPK
- Keseluruhan TPK memenuhi tuntutan kemampuan yang berada pada kata kerja yang digunakan pada SK serta KD. TPK harus mencapai tingkat kemampuan minimal KD serta dapat dikembangkan melebihi kemampuan minimal sesuai dengan potensi serta kebutuhan murid.
- TPK yang dikembangkan harus menggambarkan hirarki kemampuan.
- Rumusan TPK sekurang-kurangnya mencakup dua aspek, yaitu tingkat kemampuan serta materi pengajaran.
- TPK harus dapat mengakomodir karakteristik mata pelajaran sehingga menggunakan kata kerja operasional yang sesuai. Contoh kata kerja yang dapat digunakan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran.
- Rumusan TPK dapat dikembangkan menjadi beberapa TPK penilaian yang mencakup ranah kognitif, afektif, serta/atau psikomotorik.
TPK dirumuskan pada bentuk kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional, artinya mengandung satu pengertian, atau tidak mungkin ditafsirkan ke pada pengertian yang lain. Rumusan TPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kemampuan serta materi yang menjadi media pencapaian kemampuan . Unsur-unsur secara lengkap dikenal dengan ABCD (audience, behavior, condition, serta degree) (Suparman, 1995).
1. Audience
Audience adalah pebelajar yang akan belajar. Keterangan tentang pebelajar ini harus sespesifik mungkin. Batasan yang spesifik ini penting artinya agar sejak permulaan orangorang yang tidak termasuk pada batasan tersebut sadar bahwa bahan instruksional yang dirumuskan atas dasar TPK tersebut belum tentu sesuai bagi mereka. Contoh audience yang spesifik adalah murid-siswi kelas 4.
2. Behavior
Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh pebelajar setelah selesai proses pengajarannya. Perilaku tersebut terdiri dari kata kerja serta objek. Kata kerja menunjukkan bagaimana pebelajar mendemosntrasikan sesuatu, seperti: menyebutkan, menjelaskan, menganalisis, membangun, serta lain sebagainya. Sesertagkan objek menunjukkan apa yang akan didemonstrasikan misalnya definisi solat, cara melakukan tayammum. Contoh behavior ini antara lain: menyebutkan definisi alat komunikasi, menjelaskan proses terjadinya hujan, menyebutkan ciri daun, menyebutkan macam alat transportasi, serta lain sebagainya.
3. Condition
Condition adalah batasan yang dikenakan pada pebelajar atau pengalaman murid yang digunakan pada saat penilaian berlangsung, Contoh condition antara lain jika mereka diberi tugas mengamati daun maka mereka dapat menjelaskan proses fotosintesis, jika mereka diberi permasalahan tentang akibat lingkungan buruk, mereka dapat menyelesaikan dengan baik.
4. Degree
Degree adalah tingkat keberhasilan pebelajar pada mencapai perilaku tersebut. Adakalanya pebelajar diharapkan melakukan sesuatu dengan sempurna tanpa ada kesalahan, pada waktu dua jam, atau ukuran-ukuran tingkat keberhasilan yang lainnya.
Dari keempat kriteria penulisan TPK yang baik dapat dicontohkan beberapa rumusan TPK yang memenuhi unsur kreteria ABCD:
A : murid kelas 4 semester 1
B : dapat menyusus karangan bebas
C : setelah membaca suatu wacana
D : dengan tanpa kesalahan pada membuat kalimat.
Kesimpulan
Tujuan pembelajaran khusus merupakan pencapaian kemampuan dasar, TPK digunakan sebagai dasar untuk penyusunan evaluasi pembelajaran. Fungsi TPK sebagai dasar mengembangkan materi pembelajaran. TPK dikembangkan menjadi beberapa Langkah yaitu: (a) menganalisis tingkat kemampuan dengan standar kemampuan serta kemampuan dasar, (b) menganalisis karakteristik mata pelajaran, murid, serta sekolah, (c) menganalisis kebutuhan serta potensi, (d) merumuskan TPK, serta (e) mengembangkan aspek penilaian. Rumusan dalam TPK sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kemampuan serta materi yang menjadi media pencapaian kemampuan . Unsur-unsur secara lengkap dikenal dengan ABCD (audience, behavior, condition, serta degree).
Posting Komentar untuk "Pengertian Tujuan Pengajaran Khusus (TPK): Fungsi Pengembangan Dan Perumusannya"