Hasil Belajar: Pengertian, Jenis-jenis Serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pengertian Hasil Belajar
Belajar pada umumnya sudah banyak dikenal dan akrab dalam lapisan masyarakat, tapi hal tersebut sulit di definisikan secara jelas, sehingga untuk mendefinisikan, para ahli memiliki pendapat tersendiri yang umumnya sudah dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Adapun pengertian belajar menurut para ahli :
- James O. Whittaker, mendefinisikan “belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.
- Cronbach, mendefinisikan bahwa Learning is shown by change in behavior as a result of experience, yang berarti bahwa “belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”.
- Slameto, mendefinisikan “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh peserta didik setelah melalui kegiatan belajar. Sebagaimana dikemukakan oleh UNESCO ada empat pilar hasil belajar yang diterapkan dapat dicapai oleh pendidikan, yaitu: learning to kniw, learning to be, learning to life together, dan learning to do.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki oleh siswa stelah ia menirima pengalaman belajar. Sejalan dengan pengalaman belajar menurut Matlin (Nurhasanah 2016), berpendapat bahwa hasil belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang relatif permanen sebagai hasil dari pengalaman. Tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar ini biasanya dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, atau kata-kata baik, sedang, kurang, dan sebagainya.
Berdasarkan pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar yang dicapai siswa melaui proses pembelajran yang dapat dilihat dari nilai yang tertera dalam raport yang menunjukan kecakapan peserta didik dalam menguasai materi pemebelajaran.
Keberhasilan belajar yang berwujud dapat dilihat dari segi proses belajar mengajar, proses ini tidak hanya terjadi akibat interaksi antara guru dengan siswa saja tetapi meliputi semua yang di sengaja untuk mengubah tingkah laku peserta didik dengan tujuan pengajaran yang telah dirumuskan.
Jenis-jenis Hasil Belajar
Untuk dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis hasil belajar tentunya harus dapat diketahui perubahan-perubahan apa yang diperoleh anak didik itu sendiri, sehubungan dengan hal tersebut ada beberapa perubahan,yaitu: pengetahuan nilai-nilai dan keterampilan.
Sasaran penilaian guna menentukan prestasi belajar mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik secara seimbang. Masingmasing bidang terdiri sejumlah aspek dan aspek tersebut hendaknya diungkapkan melalui penilaian tersebut. Dengan demikian dapat diketahui tingkat mana yang sudah dikuasainya dan mana yang belum.
Secara lebih terperinci dan jelas perubahan kognitif, afektif, dan perubahan psikomotorik masing-masing dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Hasil Belajar Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang berhubungan dengan ingatan atau suatu perubahan perilaku yang terjadi pada kognisi. Proses belajar terdiri atas kegiatan sejak dari penerimaan stimulus, penyimpanan dan pengolahan otak. Menurut Bloom (dalam Nabillah dan Abadi, 2019) bahwa tingkatan hasil belajar kognitif dimulai dari terendah dan sederhana yakni hafalan hingga paling tinggi dan komleks yaitu evaluasi.
Jadi secara umum kognitif berhubungan dengan ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta pengembangan keterampilan intelektual.
Dengan demikian maka hasil belajar sisa dari aspek kognitif adalah berupa perubahan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan oleh pendidik atau guru dalam proses belajar mengajar.
Jadi hasil belajar aspek kognitif ini adalah sebagai hasil perubahan dimana anak didik yang semula tak tahu menjadi tahu,dan semula tidak paham menjadi paham terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar
Hal-hal yang dinilai dalam aspek ini ada 6 tingkat yaitu sebagai berikut:
- Pengetahuan (mengingat, menghafal)
- Pemahaman (menginterpretasikan)
- Aplikasi (menggunakan konsep, memecahkan masalah)
- Analisis (menjabarkan suatu konsep)
- Sintesis (menggabungkan nilai, metode, ide dll)
- Evaluasi (membagikan nilai, ide, metode dll)
2. Hasil Belajar Afektif
Ranah afektif, diketahui dalam ranah afektif ini bahwa hasill belajar disusun secara mulai dari yang paling rendah hingga tertinggi. Dengan demikian yang dimaksud dengan ranah afektif adalah yang berhubungan dengan nilai-nilai yang pada selanjutnya dihubungkan dengan sikap dan perilaku. Dan pula perubahan ini menyangkut bidang nilai, sikap, keyakinan pada anak didik terhadap suatu pengetahuan yang telah mereka terima pada berlangsungnya proses belajar mengajar.
Hal-hal yang dinilai dalam aspek ini ada 5 tingkat yaitu sebagai berikut:
- Pengenalan (ingin menerima,sadar akan adanya sesuatu)
- Meresepon (aktif berpartisipasi)
- Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia kepada nilai-nilai)
- Pengorganisasian (menghubung-hungkan nilai-nilai yang dipercayai)
- Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup)
3. Hasil Belajar Psikomotorik
Seperti halnya aspek kognitif dan aspek afektif tersebut diatas, maka prestasi belajar aspek psikomotorik ini merupakan hasil belajar yang dapat dilihat secara langsung oleh anak didik itu sendiri ataupun orang lain.karena hasil belajar aspek ini berupa suatu keterampilan atau keahlian yang nyata setelah anak didik mengikuti proses belajar mengajar.
Jadi dalam suatu mahaman bahwa hasil belajar atau prestasi belajar yang diharapkan dari aspek ini dapat dilihat secara langsung dan jelas oleh anak didik itu sendiri dalam kehidupannya dan dapat dimanfaatkan,setelah anak didik tersebut mengikuti proses belajar mengajar atau pelatihan tertentu.
Hal-hal yang dinilai dalam aspek ini ada 5 tingkat yaitu sebagai berikut:
- Peniruan (menirukan gerak)
- Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak)
- Ketapatan (melakaukan gerak dengan benar)
- Perangkaian (melakaukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar)
- Naturalisasi (melakukan gerak secara wajar)
- Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswaI, yakni atau kondisi jasmani dan rohani siswa.
- Faktor Ekternal yaitu, (faktor dari luar diri siswa). Yakni kondisi dilingkungan sekitar siswa
- Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
- Nabillah, T., & Abadi, A. P. (2020). Faktor Penyebab Rendahnya Hasil Belajar Siswa. Prosiding Sesiomadika, 2(1c).
- Nurhasanah, S., & Sobandi, A. (2016). Minat belajar sebagai determinan hasil belajar siswa. Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran (JPManper), 1(1), 128-135.
Posting Komentar untuk "Hasil Belajar: Pengertian, Jenis-jenis Serta Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar "